Kopasjambi.com, Tebo – 288 sertifikat hak tanah di bagikan untuk warga Sungai Karang Setelah menunggu 26 tahun. Sertifikat ini di serahkan kepada 263 masyarakat Desa Sungai Karang Kecamatan VII Koto Ilir, Tebo. Penyerahan ini di lakukan langsung oleh Pj Bupati Tebo, H. Aspan. Sertifikat hak milik atas tanah ini merupakan program konsolidasi tanah pada lahan eks transmigrasi lokal.
Pj Bupati H Aspan mengatakan, untuk Desa Sungai Karang ini sudah di mulai sejak tahun 2021. Dan masih ada yang di upayakan di Kecamatan VII Koto dan Sumai. Di harapkan semoga dengan UU Cipta Kerja ini dapat segera di selesaikan persoalan kepemilikan sertifikat hak atas tanah. Kemudian untuk yang sudah menerima agar digunakan dengan baik.
“Apa yang dimiliki kini dapat dimanfaatkan dengan baik,” ujar H. Aspan.
Selain kepada masyarakat, sejumlah sertifikat untuk Pemerintah Daerah (Pemda), terdapat sebanyak 3 sertifikat. Kemudian Postu dan Poskodes, untuk pemerintah desa (Pemdes) Sungai Karang 8 bidang dan tanah wakaf 8 bidang.
“Sertifikat yang ada di manfaatkan dengan baik. Bisa di anggukan untuk modal usaha,”pungkas Pj Bupati Tebo.
Untuk selanjutnya, soal pembangunan infrastruktur H. Aspan mengatakan terkhusus untuk jalan akan di lihat kembali status lahan. Pasalnya akses jalan berada di dalam kawasan. Apabila dalam penyerahan termasuk jalan maka pembangunan dapat di lakukan.
Kades Desa Sungai Karang: Ini Sudah di Tunggu Masyarakat
Sementara Anton kepala Desa Sungai Karang, Sejak tahun 1994 lalu, sertifikat kepemilikan ini sangat di harapkan masyarakat. Meskipun mereka di berangkatkan transmigrasi secara lokal. Dan dukungan infrastruktur juga di perlukan. Oleh karena itu, sertifikat hak milik atas tanah ini juga menjadi hal yang penting bagi masyarakat.
“Ini lah yang kami nantikan, Kami butuh dukungan dari bapak bupati,” ungkap Kepala Desa Sungai Karang.
Menurut Kepala Desa Sungai Karang, luasan desa hanyalah 300 Ha lebih dengan jumlah masyarakat yang ada saat ini. Dia mengharapkan agar PJ Bupati Tebo memperhatikan akses jalan untuk meningkatkan perekonomian.
“Kami minta di perhatikan jalan,” jelas Anton.(cad)
Komentar