Kopasjambi – Mengenal Gempa Megathrust yang Mengancam Indonesia. Secara geologis, Indonesia berada di titik pertemuan tiga lempeng tektonik besar. Yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Pada daerah-daerah yang berada di atas lempeng ini sangatlah rawan terjadinya gempa bumi. Indonesia menjadi negara yang rawan akan bencana alam, terutama gempa yang di sebabkan oleh zona Meganthrust.
Meganthrust adalah daerah pertemuan antar lempeng tektonik bumi di lokasi zona subduksi. Lempeng teknonik bumi ini bisa mencapai ribuan kilometer dan menjadi dasar benua dan samudera. Pelat-pelat ini bertabrakan, meluncur, dan bergerak menjauh satu sama lain.
Zona subduksi adalah zona pertemuan lempeng-lempeng tersebut, pergerakan lempeng terkadang bertabrakan satu sama lain atau satu lempeng di dorong ke bawah lempeng yang lain di zona subduksi.
Bila lempeng-lempeng tektonik ini bertemu maka dapat terjadi gempa bumi, tsunami, tanah longsor, dan letusan gunung berapi.
Sedangkan, gempa megathrust sangat besar yang terjadi di zona subduksi. Indonesia sendiri di kelilingi oleh zona megathrust, dan dua di antaranya berada di Selatan Jawa, yaitu di Barat dan Timur.
Kedua megathrust itu menyimpan potensi goncangan yang sangat besar hingga 9,1 Magnitudo. Gempa megathrust merupakan fenomena gempa yang berulang dalam periode waktu tertentu.
Untuk Indonesia berdasarkan catatan, megathrust yang berada di Selatan Jawa terakhir kali terjadi pada tahun 1818. Menurut Abdul Muhari, Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB). Prediksi pengulangan gempa megathrust dapat terjadi setiap 400 tahun.
Gempa megathrust ini merupakan gempa yang sangat besar sehingga yang di timbulkan bukan hanya gempa. Namun juga berpotensi terjadinya tsunami, Bahkan ketinggian dari tsunami tersebut bisa mencapat 34 meter. (CA)
Komentar