Kopasjambi.com, KotaJambi – Nasabah Mengeluh Pelayanan Bank Jambi. Seperti biasa pelayanan Bank Jambi buka pada senin pagi (10/4). Namun sejak di buka pagi-pagi sekali, masyarakat yang hendak ke Teller maupun membuka buku tabungan telah membludak di kantor Bank Jambi cabang utama, simpang buluran kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.
Kondisi ini di nilai sebagai kemajuan positif bagi Bank Plat Merah ini, melihat tingginya antusias masyarakat untuk menjadi nasabah. Namun di sisi lain, para nasabah yang mengantri hingga nomor antri 90+ justru mengeluh. Pasalnya, mereka harus mengantri lama karena pelayanan lamban. Dan parahnya, masyarakat yang datang harus menunggu di luar kantor di bawah tenda seadanya dan berpanas-panasan. Kondisi ini justru berbanding terbalik dengan image Bank Jambi yang ekslusif karena memiliki Gedung Mewah 12 Lantai.
“Gayanyo bolehlah Bank milik pemerintah punyo gedung Mahligai 12 lantai, tapi pelayanannyo masih kayak orang kondangan,” ujar Mang Yar yang sudah mengantri 2 jam lebih.
Gedung Mahligai 9 Tidak Dirasakan Manfaatnya Oleh Masyarakat

Mang yar merasa aneh, karena Bank Jambi ini memiliki gedung 12 lantai dengan kemegahannya. Namun pelayanan malah di kerjakan di kantor cabang yang sempit dan panas.
“Heran nian kito, jadi untuk apolah pemerintah bangun gedung mewah Bank Jambi tu, kalau pelayanan masyarakat samo bae kayak ngantri sembako,” ungkap Mang Yar dengan nada kesal.
Sementara itu, Pak Jaya Nasabah lain yang hendak mengurus pembuatan akun CMS Bank Jambi juga mengeluhkan hal yang sama. Menurutnya, Kantor Bank Jambi ini sangat tidak ramah dengan Nasabah.
“Kita ne mau buka tabungan dan nyetor duit ke Bank Jambi ini, tapi kito di buat nunggu kayak orang gembel di sini. Bank punyo pemerintah kok kayak ini kelasnyo, panas dan sangat tidak ramah pelayanannyo,” ujar Jaya.
Jaya menilai, jika di bandingkan dengan Bank Swasta sangat jauh berbeda. Dia menyayangkan tidak ada fasilitas yang layak untuk masyarakat nya sendiri.
“Jauh nian dengan kualitas Bank Swasta, Pelayanan ramah, tempatnyo sejuk dan nyaman. Ini Bank yang di danai pemerintah sebenarnya dak layak disebut bank. Justru kayak kantor pos,” pungkas Jaya. (R1)
Komentar