Kopasjambi.com, KotaJambi – Pemerintah Kota Jambi larang siswa bawa motor ke sekolah. Dinas pendidikan Kota Jambi akan mengeluarkan Surat Keputusan untuk siswa SD dan SMP tidak boleh menggunakan dan membawa kendaraan ke sekolah. Kebijakan ini akan di sosialisasikan terlebih dahulu. Walikota Jambi juga akan membicarakan hal ini Dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jambi yang bertanggung jawab dengan SMA.
Pertemuan untuk membahas pelarangan tersebut di laksanakan di Aula Griya Mayang, Rumah Dinas Walikota Jambi. Pada Senin 20 Februari 2023, pertemuan ini di hadiri oleh Kadis Pendidikan Kota Jambi, dan Polresta Kota Jambi.
Walikota Jambi Syarif Fasha memberikan arahan bahwa pihaknya sengaja mengumpulkan para kepala sekolah SD dan SMP se Kota Jambi. Hal ini untuk membahas mengenai maraknya kriminal anak bermotor. Salah satu penyebabnya karena anak anak terlalu di bebaskan menggunakan kendaraan motor.
Ada 130 Anak Geng Motor Yang di Tangkap Polresta Jambi
Berdasarkan laporan dari pihak Polresta Jambi, saat ini sudah ada 130 anak geng motor yang di tangkap Polresta Jambi. 50 anak di antaranya sudah di berikan pendidikan pembinaan di SPN selama 2 minggu. Untuk sisanya dalam waktu dekat ini akan di berikan pembekalan lagi untuk pembinaan di SPN.
Untuk itu Syarif Fasha meminta dukungan kepada pihak sekolah untuk menjalankan program tersebut. Selain itu, pihaknya akan di buat kebijakan melarang pelajar mengendarai kendaraan roda dua.
“Rapat kami hari ini bersama dengan para kepala sekolah, SD, SMP, Madrasah, baik negeri maupun swasta. Di hadiri juga oleh pihak kepolisian Polresta Jambi. Terkait dengan maraknya geng motor, anak-anak kriminal bermotor yang juga pelanggaran-pelanggaran lalu lintas yang di lakukan oleh anak-anak yang belum memiliki SIM atau belum berusia 17. Kami mengumpulkan para kepala sekolah ini karena banyaknya anak-anak yang belum 17 tahun sudah membawa motor ke sekolah masing-masing. Nanti juga akan kami bicarakan dengan SMA, tentunya dengan Dinas Pendidikan Provinsi . karena dinas pendidikan provinsi bertanggung jawab dengan SMA ,” tutur Syarif Fasha.
“Hasil investigasi kami, analisa, evaluasi yang di lakukan oleh Polresta terhadap anak-anak geng motor yang kemarin kami lakukan pendidikan di SPN, ternyata kuncinya adalah motor. Karena mereka memiliki motor jadi mereka menganggap bisa apa saja. Salah satu solusinya mengurangi mereka ini yaitu dengan mencegah anak-anak kita menggunakan kendaraan bermotor. Nanti akan kita buatkan regulasinya, berlaku efektif kapan nanti akan kita sosialisasikan. Perwira baik di kepolisian, di kodim, polsek, dan ramil, camat, semua akan turun ke sekolah memimpin apel untuk mensosialisasikan ke sekolah-sekolah ini nantinya,” pungkas Walikota Jambi.(cad)
Komentar