Sebut Noviardi Ferzi Pengurus Partai, Robert Meragukan Kredibilitas Survei LKPR

JAMBI, KOPASJAMBI.COM – Robert Samosir, Ketua Relawan Abadi Maulana (RAM), mempertanyakan kredibilitas survei LKPR yang menunjukkan pasangan HAR sebagai pemenang. Dia percaya bahwa ketua LKPR Noviardi Ferzi, yang juga merupakan pengurus Partai Gerindra Provinsi Jambi, terlibat langsung dalam hasil survei.

“Survei ini dirilis oleh LKPR, yang dipimpin oleh Noviardi Ferzi, yang jelas-jelas adalah Ketua Bappilu Partai Gerindra Jambi. Gerindra mendukung pasangan HAR, jadi obyektivitas survei ini sangat patut diragukan,” ujar Robert.

Selain itu, Robert mengungkapkan fakta bahwa Noviardi pernah menjadi calon legislatif Partai Gerindra pada Pileg 2024, yang memperkuat keyakinan bahwa survei tersebut bertujuan untuk membentuk opini publik yang mendukung salah satu kandidat.

Robert juga membandingkan hasil survei LKPR dengan hasil survei Pusat Kajian Politik Indonesia (PUTIN) sebelumnya, yang menunjukkan Dr. Maulana jauh di atas HAR.

Survei PUTIN menunjukkan bahwa Maulana menerima dukungan masyarakat sebesar 69 persen.

“Survei PUTIN menunjukkan bahwa Dr. Maulana berada jauh di depan dengan 69 persen dukungan, sementara HAR di bawah itu. Ini survei yang lebih independen dan tidak ada keterkaitan dengan partai politik tertentu,” tambahnya.

BACA JUGA: Bawaslu Tindaklanjuti Laporan Tim Romi Soal Orasi “Jangan Pilih Pemimpin Terpapar Narkoba”, Tim Advokasi Haris-Sani Dampingi Asari Klarifikasi

Ia menekankan bahwa survei politik seharusnya dilakukan dengan independensi yang tinggi agar bisa memberikan informasi obyektif kepada masyarakat.

“Survei yang kredibel harus dilakukan oleh lembaga independen, tanpa pengaruh politik atau afiliasi tertentu. Ini penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap hasil survei,” tegasnya.

Selanjutnya, Robert mengingatkan bahwa jika survei dilakukan oleh pihak yang terlibat dalam kepentingan politik tertentu, hasilnya bisa bias dan menyesatkan.

“Survei yang dilakukan oleh orang-orang yang punya afiliasi dengan kandidat tertentu tentu tidak bisa dipercaya sepenuhnya. Ini bisa merugikan demokrasi kita,” lanjut Robert.

Pihaknya juga berharap agar masyarakat lebih kritis dalam menyikapi hasil survei dan tidak mudah terpengaruh oleh angka-angka yang mungkin dipolitisasi.

“Yang dibutuhkan adalah survei dari lembaga-lembaga yang independen dan netral, yang hasilnya bisa mencerminkan realitas di lapangan, bukan untuk membentuk opini yang berpihak,” pungkasnya.

Secara konsisten, kata Robert, sejumlah lembaga survei, termasuk survei nasional selalu menempatkan Maulana di posisi teratas.

“Cuma survei LKPR aja yang beda. Inikan aneh. Kelihatan sekali sengaja membangun opini,”katanya.

Komentar