Kopasjambi.com, Batanghari – Pembangunan perkuatan tebing atau turap di Dusun Hilir Desa Rambutan Masam, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari, terkesan di kerjakan asal jadi.
Pasalnya pekerjaan itu di komentari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi, Akmaluddin. Dia meminta agar pihak Inspektorat provinsi jambi memeriksa pekerjaan turap rambutan masam tersebut.
“pekerjaan penting itu seharusnya sesuai standar mutu karena menjadi bagian penting dari antisipasi longsor tepian sungai.”katanya Kamis (29/12).
Politisi partai berlambang banteng itu menyebutkan, bahwa progres pekerjaan saat ini. Beton yang di buat kontraktor terkesan tidak bermutu karena sudah retak-retak sebelum selesai pengerjaan.
“Pekerjaan turap sampai hari ini belum selesai, padahal sebentar lagi tutup anggaran.”Paparnya
“Tahun anggaran sudah mau tutup, akhir Desember, tapi pekerjaan belum kelar. Kita minta Inspektorat Provinsi Jambi segera turun memeriksa pekerjaan itu,” tambahnya.
Akmal mengaku kecewa karena pekerjaan itu berlokasi di kampung halamannya. Sedangkan hasil tak maksimal bahkan jauh dari harapan.
“Kita minta Kabid SDA Dinas PUPR Provinsi Jambi segera bertindak. Kami tak mau masyarakat kecewa dengan pekerjaan itu,” tegasnya.
Turap tersebut di bangun di tepi Sungai Batanghari tepatnya depan Masjid Jamiatul Khoriyah sepanjang 20 Meter dengan tinggi belasan meter. Rusaknya bangunan itu diduga karena umur bangunan belum cukup, malah sudah dilakukan penimbunan sehingga retak dan nyaris roboh.
Pengerjaan turap itu diduga asal jadi, karena belum lama dibangun sudah hancur. Padahal anggarannya lumayan besar, kurang lebih Rp900.000 juta.
Komentar