Kopasjambi, Jambi – Awalnya emosi, para sopir batubara akhirnya minta maaf ke Gubernur Alharis. Protes polemik batubara di Provinsi Jambi tidak hanya datang dari masyarakat. Pada Kamis siang, 16 Februari 2023 belasan perwakilan sopir truk batubara yang menamakan diri mereka Komunitas Sopir Batubara (KS Bara). Mendatangi rumah dinas Gubernur Jambi, untuk menyampaikan secara langsung protes mereka.
Para Sopir ini pun di terima Gubernur Alharis yang baru saja menyambut kedatangan puluhan tokoh dari JMK. Dalam pertemuan ini, para sopir sempat emosi, meluapkan kekesalannya kepada Gubernur Al Haris. Mereka menuding Gubernur selama ini hanya berpihak dengan para pengusaha Batubara. Selain itu, Gubernur juga di tuding akan menutup tambang batubara karena desakan masyarakat.
Setelah meluapkan emosinya dihadapan Al Haris secara langsung, para sopir truk batubara ini pun terkejut dengan penjelasan dari Gubernur. Pasalnya, para sopir yang selama ini mengira Gubernur Al Haris hanya membuat aturan yang menyusahkan para sopir, ternyata asumsi mereka salah.
“Saya mengatasnamakan seluruh sopir di Provinsi Jambi, karna kami di luar selama ini sering menghujat pak Gubernur Jambi. Kami sangat memohon maaf kepada Gubernur Jambi, setelah hari ini kami bertemu langsung. Ternyata pak gubernur itu memikirkan kami masyarakat jambi. Selama ini kami berpikir pak Gubenrur hanya memikirkan pengusaha. Ternyata pak gubernur ini sedang berjuang untuk kita masyarakat Jambi,” terang Sumantri, Sekretaris KS Bara.
Kesalah pahaman yang di rasakan para sopir juga terjadi pada informasi tentang pembatasan operasional 4.000 truk batubara. Para sopir mengira kalau selama ini, Gubernur hanya membatasi 4.000 truk batubara yang boleh melintas. Namun faktanya tidak, ternyata 4.000 truk batubara tersebut beroperasi secara bergantian.
“Ternyata kita di batasi 4.000 secara bergantian, seperti itu mekanismenya. Bukan hanya mobil 4.000 itu saja yang muat. Kemarin kan kita takutnya seperti itu, tapi nyatanya tidak. Setelah tadi ketemu Bersama pak Gubernur jadi yakinlah. Mudah-mudahan dalam waktu dekat permasalahan batu bara ini selesai,” harap Sumantri.
Hanya Untuk Melindungi Sopir Truk Batubara
Selain mendapat kejelasan tentang informasi yang simpang siur beredar. Para sopir truk batubara ini juga menyampaikan harapannya kepada Gubernur Al Haris dan semua masyarakat Jambi. Mereka berharap tidak ada lagi desakan menutup tambang batubara, karena hal tersebut justru akan merugikan masyarakat Jambi sendiri.
“Jadi kita masyarakat Jambi yang di luar sana jangan sibuk minta tambang di tutup lagi. Maaf ngomong kalau tambang tutup kita susah, contoh daerah Lahat. Tambangnyo di tutup itu Muara Enim itu sepi. Kalau untuk di Jambi perekonomian itu berjalan, harus kita sadari uang jalan sopir itu 150 ribu itu habis sehari,” tuntas Sumantri.
Sebelumnya, Gubernur Jambi Al Haris telah memberikan penjelasan secara detail kepada seluruh sopir batubara yang hadir dalam pertemuan di rumah dinasnya ini. Gubernur Al Haris menegaskan, apa yang di lakukannya selama ini merupakan upaya melindungi para sopir truk batubara yang mencari rejeki dengan pekerjaan tersebut.
“Jika saya tidak memikirkan nasib kalian (sopir) maka bisa saja saya menyetujui untuk penghentian operasional batubara ini, atau setuju menutup tambang. Kalau aku tidak memikirkan kamu, lah lamo kamu mati,” tegas Al Haris.
“Orang banyak desak saya tutup tambang batubara ini. Tapi sayo jawab, dak biso kasian dengan sopir-sopir (batubara) ini,” pungkas Gubernur. (iws)
Komentar