Lestarikan Adat, Pemdes Batu Penyabung Gelar Acara Penurunan Pseko Dan Doa Bersama

Kopasjambi.com, Sarolangun Desa Batu Penyabung Kecamatan Bathin VIII Kabupaten Sarolangun merupakan daerah yang sangat menjunjung tinggi adat istiadat serta budaya daerah. Pada Rabu (8/2/2023) Pemerintah Desa setempat menggelar acara Adat Penurunan Pseko dan Doa Bersama Untuk Negeri. Yang berlangsung di Kediaman Kepala Desa.

Acara penurunan pseko ini diselenggarakan oleh pemerintah desa Batu Penyabung bersama segenap lapisan masyarakat, sebagai tanda pergantian kepemimpinan yang ada di Desa Batu Penyabung. Acara adat ini juga di hadiri oleh camat kecamatan Bathin VIII, Seluruh Kades dan Lurah sekecamatan Bathin VIII. Ketua LAM Batu Penyabung, Kemudian juga hadir kades Mentawak Baru Kecamatan Air Hitam yang merupakan putra asli Batu Penyabung. Selain itu juga hadir ketua bidang dakwah dan pengembangan masyarakat MUI Provinsi Jambi Dr. H. Hermanto Harun, Lc, M.Hi.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan dan menjaga silaturami, mengenang sejarah nenek moyang. Dan mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk selalu menjaga keharmonisan dan kekompakan, serta adat istiadat.

Dalam sambutannya camat bathin VIII turut bangga atas terlaksananya acara adat di desa Batu Penyabung ini.

“Saya turut bangga atas terlaksananya acara adat di desa batu penyabung ini,” Ungkap Camat Bathin VIII

Pada acara adat penurunan pseko ini juga di lakukan penyampaian sejarah asal mula berdirinya Desa Batu Penyabung. Dan memperlihatkan pseko-pseko yang di pimpin oleh tokoh masyarakat desa Batu Penyabung Lukman Majid.

Saidina Ali F mendapat gelar Rio Pamuncak Sakti Nan Tuo

Kemudian dalam rangkaian acara adat ini juga ada penyampaian kajian tentang pseko-pseko desa Batu Penyabung oleh Dr. H. Hermanto Harun, Lc, M.Hi. Dia mengatakan bahwa dalam piagam peninggalan sejarah Batu Penyabung ini, didalamnya bercerita tentang cerita nabi dan hawa yang di goda oleh iblis dan ular besar. selain cerita Nabi Adam, ada pula tentang hukum-hakam atau pun norma-norma yang harus dipatuhi di Batu Penyabung. Hermanto juga mengatakan, bahwa pemimpin pertama Batu Penyabung ini bernama Said Abdullah yang kemungkinan besar memiliki hubungan tali darah dengn yaman ataupun turki. Dan juga bisa jadi ada hubungannya dengan penyebaran islam pertama di Desa Batu Penyabung.

Dalam prosesi adat ini, pengukuhan gelar di lakukan langsung oleh ketua LAM Batu Penyabung M. Ali Napiah. Kepada Kades Batu Penyabung Saidina Ali F yang mendapatkan gelar Rio Pamuncak Sakti Nan Tuo. ketua LAM Batu Penyabung juga berpesan agar kades menjaga adat ini jangan sampai rusak.

Acara Adat Penurunan Pseko dan Doa Bersama Untuk Negeri ini ditutup dengan pembacaan tahlil dan doa bersama yang dipimpin oleh KH. M. Atiq Ahmad. Setelah acara, para hadirin yang hadir menyantap hidangan atau makan bersama.

Acara Ini Sudah Puluhan Tahun Tidak di Gelar

Kepala Desa Batu Penyabung Saidina Ali F mengaku senang dan bangga atas terlaksananya acara adat yang bersejarah ini. Dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang terlibat.

“terimakasih atas seluruh masyarakat desa batu penyabung dan semua unsur yg terlibat dalam menyukseskan acara adat hari ini,”Kata Kades Batu penyabung Saidina Ali F.

Sementara itu Ketua Pelaksana Kegiatan Saidina Umar H mengatakan, ini merupakan acara puncak adat dari Desa Batu Penyabung. Di mana acara ini sudah puluhan tahun tidak di gelar, dan akhirnya sekarang ini bisa terlaksana kembali.

“ini merupakan acara puncak adat dari desa batu penyabung, karena sudah puluhan tahun tidak ada acara seperti ini. Akhirnya acara adat turun menurun nenek moyang ini bisa terlaksana yaitu penurunan pseko. Yang mano pseko ini berpindah dari pemimpin lamo ke pemimpin yg baru” Ungkap Ketua Panitia Saidina Umar H.

Dengan adanya acara ini, adat istiadat yang ada di Desa Batu Penyabung bisa terus di lestarikan. Dan bisa membuat masyarakat semakin kompak dan harmonis. (R2)

Komentar