Kopasjambi.com, Batanghari – Soal angka stunting meningkat, DPRD Batanghari sebut penyajian data belum aktual. Tentunya hal ini berdasarkan hasil dari Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI). Dan prevelensi angka stunting di Kabupaten Batanghari di nyatakan mengalami peningkatan 26,3 persen. Angka ini lebih tinggi dari angka sebelumnya yang hanya 24,4 persen.
Dengan angka stunting meningkat ini, maka menjadi sorotan pihak dewan. Dan menilai jika proses penyanian data tersebut belum aktual.
Menurut dewan, pernyataan tersebut berdasarkan hasil survei yang di terima oleh Pemerintah Kabupaten Batanghari saat ini. Memang belum sesuai dengan kondisi fakta di lapangan. Sehingga menjadikan kondisi ini mendapat perhatian dari Ketua DPRD setempat, Anita Yasmin. Terlebih berdasarkan data Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (PPGBM). Angka stunting di daerah setempat mengalami penurunan.
“Kami sempat berapo kali turun ke lapangan, yang menyatakan situasinya itu datanya yang kurang aktual. Jadi yang sebenarnya tidak semeningkat itu. Makanya kita dorong, tim-tim di desa, kelurahan, sebagai sebagai ranting terbawah dalam proses pemungutan data. Lebih aktual dan faktual dalam menyajikan data stunting,” jelas Anita Yasmin, Ketua DPRD Batanghari.
Lalu, dengan tidak sinkronnya angka stunting dari hasil tersebut. Maka akan berimbas terhadap data secara keseluruhan di daerah setempat. Sehingga Anita pun meminta kepada Dinas Kesehatan untuk mengerahkan seluruh petugas. Yang berada di setiap desa dan kelurahan, guna mengupdate data stunting secara faktual. (cad)
Komentar