Hadiri Harlah Satu Abad NU, H Mashuri: NU Merupakan Pengawal Akidah Kita

Kopasjambi.com, Merangin – Hadiri Harlah Satu Abad NU, H Mashuri: NU Merupakan Pengawal Akidah Kita. Nahdatul Ulama (NU) merupakan pengawal akidah bangsa, negara dan seluruh masyarakatnya. NU sebagai pengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), artinya NU pengawal Pemerintahan.

Hal tersebut sebagaimana ditegaskan Bupati Merangin. H Mashuri, pada sambutan acara Istighotsah dan tasyakuran harlah satu abad NU. Di halaman depan kantor lama bupati Merangin, Senin (27/2).

‘’Perjalanan NU sudah satu abad. Para ulama mendirikan organisasi keagamaan ini, awalnya dalam rangka merebut kemerdekaan Republik Indonesia. Menyemangati seluruh jajaran umat Islam untuk meraih kemerdekaan,’’ujar Bupati Merangin H. Mashuri.

Sedangkan Andil yang paling besar dalam perjuangan untuk merebutkan, kemerdekaan Republik Indonesia adalah para ulama-ulama. Sekarang perkembangan jaman itu bergulir begitu pesat.

Sementara itu, di butuhkan dukungan dan peran semua lapisan masyarakat. Agar Bersama-sama jajaran NU turut serta dalam membangun negeri. Kabupaten Merangin yang sama-sama dicintai.

Kemudian H. Mashuri juga mengakui, selama hampir memimpin Merangin hingga hampir habis masa jabatannya menjadi bupati. Banyak saran dan masukan dari NU, yang sangat bermanfaat untuk membangun negeri Merangin.

‘’Jelasnya setiap ada masukan dari para ulama-ulama kita. Akan langsung saya respon dengan baik serta benar bahwa masukan dan saran itu sangat bermanfaat sekali, dalam memutuskan kebijakan yang saya ambil,’’ terangnya.

“Di Jaman digitalisasi di era globalisasi sekarang ini. Generasi muda dan anak-anak harus di bekali dengan akhlak yang mulia. Sehingga tidak tergelincir pada pengaruh-pengaruh negatif yang tidak sesuai dengan akidah dan budaya bangsa,” Sambung H. Mashuri

Kemudian Mashuri juga yakin. Bahwa Pendidikan di pondok-pondok pesantren, Tempat Penitipan Anak (TPA) Islam. tempat pengajian Al Quran, rumah-rumah Tahfiz Quran dan Lembaga-lembaga Islam lainnya. Akan berperan besar dalam memfilter pengaruh negatif teknologi itu.

‘’Karena NU basisnya adalah pesantren-pesantren, maka saya akan terus berjuang untuk membangun pesantren tanpa proposal. Tuntun terus anak-anak kita yang akan menjadi pemimpin bangsa ini kedepannya,’’pungkasnya. (Rki).

Komentar