Kapal Tongkang Tabrak Jembatan, Edi Purwanto: Bukan Kejadian Pertama, Saya Minta Seluruh Kapal Tongkang di Evaluasi, Ukuran dan Daya Tampung.

Kopasjambi.com, Jambi – Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto, meminta agar pemilik kapal tongkang bertanggung jawab. Atas insiden di mana tiang penyangga jembatan Aurduri 1 tertabrak oleh kapal tongkang bermuatan batubara pada Senin 13/5/2024 lalu.

Edi Purwanto menegaskan bahwa pihak yang bertanggung jawab harus melakukan penyelidikan dan meminta pertanggungjawaban atas insiden tersebut. Edi Purwanto meminta BPJN Provinsi Jambi untuk melakukan kajian atau pemeriksaan visual. Yaitu terkait dengan kondisi jembatan saat ini karena ada tiang peyangga yang patah.

“Pertama kita minta ini diproses dan pihak kapal tongkang harus bertanggungjawab, dan kita minta pihak BPJN lakukan kajian. Bagaimana kondisi jembatan setelah tiang penyangga ini patah, dan ini harus segera di lakukan, melihat sejauh mana kelayakan jembatan ini,”ujarnya.

Kemudian Edi Purwanto menyatakan bahwa penelitian perlu dilakukan lebih lanjut lagi. Sebab jembatan Aurduri 1 berfungsi sebagai akses darat yang menghubungkan Kota Jambi dengan Muaro Jambi. Selain itu, jembatan ini merupakan jalur utama di mana banyak orang melintasi.

BACA JUGA: Al Haris Sebut Batubara Lewat Jalur Sungai Adalah Permintaan Kementrian PUPR

Di sisi lain, Edi Purwanto mengatakan bahwa terkait dengan akses jalur sungai ke jalur batubara. Pihaknya sudah mengingatkan agar hal ini dipertimbangkan secara menyeluruh. Bahkan, dia mengatakan bahwa dalam beberapa kesempatan pertemuan, dia meminta ada penyelidikan tentang kondisi arus sungai Batanghari.

“Ya saya juga pernah sampaikan, bahwa soal jalur sungai itu perlu kajian yang matang, termasuk kajian arus sungainya, debit air, pasang surut dan itu perlu di perhitungkan. Karena apa, yang misalnya ini kondisi arus sungai deras bisa saja kapal tongkang ini nabrak, termasuk nabrak jembatan,”katanya.

“Kemudian juga harus ada yang mengawasi, harus ada yang mengatur bagaimana skema waktu lalu lintas tongkang di sungai. Apakah ini ada dan berjalan atau tidak, ini juga perlu di lihat,”tambahnya.

Sementara itu, Edi Purwanto meminta pemerintah untuk melakukan penilaian terhadap kapal tongkang yang saat ini beroperasi di jalur sungai Batanghari. Penilaian ini berkaitan dengan ukuran dan kapasitas kapal tongkang.

“Kita minta evaluasi juga bagaimana ukuran dari kapal tongkang ini, dilihat gimana dengan lebar jembatan atau tiang jembatan, kondisi sungai, sesuai tidak. Karena ini bukan pertama kalinya kapal tongkang tabrak jembatan, jadi ini harus di evaluasi,”pungkasnya.

Komentar