Bupati Romi Hariyanto Bentuk Seribu Lebih Tenaga Terampil

Kopasjambi.com, Tanjabtim – Bupati Romi Hariyanto bentuk seribu lebih tenaga terampil. Tenaga terampil tersebut merupakan masyarakat handal. Dan sudah terbentuk selama enam tahun, sejak 2017 hinga 2022. Alhasil, masyarakat kini telah Mandiri.

Hal ini sesuai berdasarkan visi dan misi yang tertuang dalam Rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD). Pihaknya menindak lanjuti memprogramkan Pelatihan Kerja bagi Masyarakat kalangan menengah kebawah. Tidak sedikit dari masyarakat yang sudah bekerja, membuka usaha bahkan yang mendapatkan bantuan peralatan perlengkapan kerja.

Mulai dari tenaga terampil di bidang menjahit, Bordir, Otomotif roda dua dan empat. Dan kelistrikan, Tata Boga, Tata Rias, Servis AC, Elektronika, Wellding. Serta bangunan, Processing, Manajemen, Tata Rambut hinga tenaga Basic Office sudah di bentuknya.

Masyarakat Tanjabtim Sudah Banyak yang Terlibat

Sudah sebanyak 1.552 orang masyarakat setempat karakternya sudah terbangun dan mandiri dengan kemampuan yang di dapat melalui Balai Latihan Kerja (BLK). Dengan telah membuka peluang usaha sendiri. Sebagian lagi, sudah ada juga yang di terima oleh perusahaan-perusahaan, baik dalam Provinsi Jambi maupun di luar provinsi Jambi. Bahkan ada juga yang sudah bekerja di luar Negeri. Bahkan ada juga yang sudah menjadi instruktur (Tenaga Profesional).

Kepala BLK Tanjabtim, Erwin, S.T menyatakan bahwa dalam memberikan pelatihan, pihaknya mendatangkan instruktur yang latar belakangnya tidak di ragukan lagi. Yang bertugas dengan mengedepankan  profesionalitas.

“Alhamdulilah, sudah hampir dua ribuan masyarakat Tanjabtim yang memiliki sertifikat keahlian bekerja pada bidang masing-masing,” Ungkapnya.

Program ini termasuk salah satu program Pemerintah Daerah. Yang mana program inipun akan tetap dilaksanakan, agar seluruh SDM Masyarakat kedepannya dapat berdaya saing dan dapat turut membangun Daerah.

Melalui Program ini juga, selain membentuk tenaga ahli, guna penekanan pengangguran serta peningkatan perekonomian masyarakat.

“Yang mana dalam pemberdayaannya, mereka di fasilitasi. Sehinga perputaran mata uang terfokus dalam Daerah,” terangnya.

Melalui program ini juga, lambat laun masyarakat setempat dapat berdaya saing, baik dari sisi usaha maupun tenaga ahli dalam bekerja.

“Selain pelatihan, mereka yang sudah mengikuti selalu dibina, dibimbing serta difasilitasi ,”paparnya.(*)

Komentar